Kamu itu seperti
Gunung, indah di pandang namun terjal dan berliku ketika di dekati.
Rindu itu cuma
milik kita, tapi bedanya aku merindukan kamu sedangkan kamu merindukan dia.
Sampai kapan pun
kata “Selingkuh” akan tetap ada
selama masih ada kata “Jenuh”.
Hukum dalam
pacaran tidak akan pernah menghapus kata “Putus”
selagi kata “Jatuh Cinta” masih
berlaku.
“Aku Cinta Kamu”,
sebenarnya itu nafsu yang berkata; Nafsu ingin mendapatkan sesuatu.
LDR adalah jenis
pacaran yang mebutuhkan rasa saling percaya satu sama lain dan saling percaya
kalau kita sedang selingkuh diam-diam.
Yang mutusin :
Masih ingin tetap berteman dengan mantan.
Yang diputusin : Nyesel kenapa harus pacaran dengan
dia dan tidak mau berteman lagi dengan mantan.
Orang yang
bilang, “Aku sudah Move On”,
sebenarnya dia belum bisa melupakan mantannya.
Sayang sama kamu
itu gak jauh beda kayak minum kopi, meski pun pahit tapi tetap gak ngebosenin.
Kamu itu seperti
bola dalam sebuah pertandingan sepak bola, banyak yang memperebutkan,
sedangakan aku seperti Lionel Messi yang cuma bisa mengejar saja dan pas kena
eh ada yang merebutnya lagi.
Menunggu suatu
hal yang tidak pasti itu rentan dengan kekecewaan.
Gak mau kecewa ?
ya jangan pernah berharap.
Andai setiap
orang itu kayak Pinokio, mungkin tidak ada yang berbohong kalau pacaran.
“Jenuh” adalah kata
yang digunakan ketika ingin putus namun tidak memiliki alasan.
Menunggu kamu
mengerti itu, seperti menunggu hujan di musim panas dan menunggu panas di musim
hujan.
Tidak ada hal
yang lebih menyakitkan, selain ditinggal pergi tanpa alasan.
Karya Derif Rys Gumilar
Follow Twitter @Gumilar_Facebook : eriefgilaraquino@rocketmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar