Selamat Datang, Baca, Pahami dan Rasakan dari Sebuah Tulisan

Selamat Datang, Baca, Pahami, dan Renungkan Makna Indahnya Kenganan dari Sebuah Tulisan
Kenangan tidak mudah untuk dilupakan hanya hilang ingatan yang bisa mengobatinya. Sekecil apa pun kenangan akan tetap berada di pikiran.
Kado Terakhir Untukmu menceritakan semua peristiwa yang telah terjadi, dilewati dan dirasakan sebagai bentuk apresiasi pada sebuah kenangan.
Tulislah apa yang kita rasakan dan rasakan apa yang kita tulis.


Senin, 01 Desember 2014

Jatuh Cinta Sendirian



           
Sebagai manusia pasti memiliki hati, rasa peduli dan kasih sayang. Sebagai manusia yang normal, yang tidak lari-lari di jam 4 pagi sambil ngubek-ngubek comberan, dia pasti merasakan cinta. Ya cinta, satu kata namun memiliki berjuta makna. Mulai dari sedih, bahagia, hampa, hambar dan sebagainya.
            Setiap manusia pasti memiliki definisi tersendiri tentang arti dari cinta. Namun, bagaimana jika rasa itu selalu dipendam atau orang yang kita cintai itu tidak pernah tahu tentang perasaan yang kita miliki untuknya. Ku sebut itu Jatuh Cinta Sendirian. Miris memang ketika rasa itu yang seharusnya bisa membuat kita bahagia tapi malah membuat kita jadi menderita. Ketika rindu tapi tidak berhak untuk mengatakannya, ingin sms tapi takut tidak balas, ingin telpon tapi takut disangka orang salah sambung. Kasihan mereka yang jatuh cinta sendirian, termasuk aku. Nah yang jadi masalah, mengapa bisa terjadi jatuh cinta sendirian dan apa yang dirasakan ketika jatuh cinta sendirian.
            Jatuh cinta sendirian bisa bermulai dari rasa ketidak-pede-an seseorang. Aku pernah jatuh cinta kepada Uli Damayanti waktu aku masih kuliah. Di cerita-cerita sebelumnya aku pernah membat cerita tentang Uli Damayanti. Ya karena cuma lewat cerita pendek aku bisa mengungkapkan perasaanku untuknya. Aku tidak pede untuk mengungkapkannya. Rasa itu aku simpan sampai lebih dari satu tahun.
            Aku masih terus menyimpan perasaan itu dengan rapih di sudut hati. setiap kali aku buka facebook dan twitter kulihat status-status dia seketika aku tertawa entah karena lucu atau karena bahagia. Namun, akhirnya aku sadar, saat aku tertawa melihat status-status dia, saat itulah aku sedang jatuh cinta sendirian. Semuanya seolah dekat padahal itu kosong. Semuanya seperti mudah jika jatuh cinta sendirian.
            Walau pun aku tahu akibatnya, jika kita terlalu dalam menyimpan perasaan untuk orang yang kita cintai apalagi kita tidak pernah mengungkapkanya. Namun, aku tetap mengejarnya, salah satunya dengan bisa berkomunikasi dengan dia saja aku sudah merasa cukup bahagia meski komunikasi itu hanya lewat sosial media facebook. Mulai dari aku inbox dia sampai aku hanya nge-like status-status dia setidaknya aku ikut andil dalam memenuhi pemberitahuan di facebook dia.
            Sampai akhirnya di suatu malam minggu aku inbox-an denganya dan apa yang terjadi ? Ya aku bahagia. Namun, pacar dari Uli Damayanti tidak bahagia. Tiba-tiba inbox-an itu terputus begitu saja. Aku menunggu dia nge-chat aku lagi dan tentu saja ada pesan yang masuk, ketika dibuaka pesan itu berisi “maaf bang, saya cowoknya Uli Damayanti tolong jangan hubungi dia lagi”. Aku hanya bisa terdiam.
            Apa yang salah dari orang yang sedang jatuh cinta ?. Ya mungkin aku jatuh cinta kepada orang yang sudah memiliki cinta tapi bukankah cinta itu datang tanpa disadari ?. Kalau cinta itu datang dengan sadar, aku juga tidak ingin jatuh cinta kepada orang yang sudah memiliki cinta. Namun, apa yang bisa dilakukan, aku hanya bisa diam. Satu sisi aku tidak ingin merusak kebahagiaan dia dengan pasangannya. Namun, satu sisi lain aku juga tidak ingin rasa cinta ini terus membelenggu jiwa.
            Cara yang tepat adalah mengungkapkan perasaan cinta itu sendiri. Namun, itu sama saja dengan aku mencoba merusak kebahagiaannya.
            Diam. Hanya diam dan menunggu, menunggu waktu itu datang.
            Setelah cowoknya Uli Damayanti melarangku untuk berkomunikasi dengan Uli Damayanti, aku mencoba aku mencoba menjauh. Aku menjauhinya bukan karena aku benci tapi karena aku sadar dialah orang yang pantas membuat Uli Damayanti bahagia, bahkan ini yang lebih parah; aku tidak cukup layak untuknya.
            Hanya lewat tulisan-tulisan ini aku membuat duniaku sendiri, dunia dimana aku dan Uli Damayanti menjadi terasa semakin dekat meski pun aku tau itu hanya dunia buatan, dunia yang hampa jika selesai ku baca tulisannya.
            Hanya lewat kata-kata ini aku bisa tersenyum seolah bercanda dengan dia dan dengan cerita ini ku buat dunia dimana Uli Damayanti bisa membacaanya, semoga.





Karya Derif Rys Gumilar
Follow Twitter  @Gumilar_
Facebook : eriefgilaraquino@rocketmail.com